Hujan09
5 min readDec 22, 2023
~ Semuanya sudah berakhir

Aksa meminta tolong kepada neneknya untuk menghubungi Nathan agar bisa datang menemui nya, dia ingin mengakhiri hubungan ini untuk bisa melanjutkan kehidupan nya tanpa ada nya hubungan ataupun cinta. Dia sudah bertekad untuk memulai semuanya dari nol, agar pemilik tubuh ini bisa berubah lebih baik dan juga untuk bisa mengejar keinginan nya satu persatu.

“well mungkin habis ngomong sama kak Nathan aku bisa melepaskan nya bersama orang yang dia cintai” yah memang Aksa pikir lebih baik seperti itu agar si cwok dingin itu bisa lepas dari nya

Tidak lama pintu ruangan terbuka dan dilihatnya seseorang yang ditunggu Aksa datang dengan langkah pelan dan mulai mendekati ranjang Aksa

“mengapa kamu memanggil ku dan bagaimana keadaan mu saat ini” seperti biasa terdengar dingin dan yah agak kurang nyaman bagi Aksa

“aku sudah merasa baikan kak, sebelum nya maaf jika mengganggu waktu mu”

“memang mengganggu tapi nenek mu langsung menghubungi ku jadi terpaksa saya dateng kemari karena katanya ada yang ingin kamu bicarakan”

“ahh Iyah kalo bukan nenek ku yang meminta aku yakin kamu tidak akan datang”

“Yaya percepatan saja karena saya sibuk, jadi apa yang ingin kamu katakan”

Aksa membuang nafas berat karena dia merasa menghadapi orang didepannya itu sangat menguras tenaga dan emosi

“baik kak.. aku akan mempersingkat waktu, jadi aku menyuruh mu datang karena aku ingin mengakhiri hubungan pertunangan ini yang memang sudah tidak ada yang harus dilanjutkan karena bayi yang dirahim ku pun sudah tidak ada” Aksa menjeda pembicaraan nya untuk melihat bagaimana raut muka Nathan namun setelah dilihat dia merasa tidak bisa membaca air muka Nathan

“aku juga mau meminta maaf untuk perbuatan ku sebelumnya walaupun mungkin aku tidak mengingatnya saat ini tapi ini dari lubuk hati ku paling dalam”

Nathan masih diam tidak mencoba membuka pembicaraan hanya mendengar kan apa yang akan dikatakan Aksa

“aku janji tidak akan menggangu hubungan kakak dengan Jemi lagi dan sekarang kakak bebas dengan Jemi dan tidak perlu bertanggung jawab dengan keadaan ku”

“apa kamu yakin?” Nathan tiba-tiba bertanya setelah mendengar kan kalimat Aksa yang terakhir

“aku sangat yakin kak, aku sadar semuanya tidak bisa dipaksakan sama sekali dan aku sudah ikhlas untuk saat ini dan aku berharap kakak bisa bahagia dengan Jemi”

Semua pernyataan Aksa terasa terdengar sangat tulus tanpa ada maksud tersembunyi membuat perasaan Nathan sedikit terganggu

“apa yang bisa ku pegang dari kata-kata mu”

“hanya dengan percaya dengan semua ucapan ku itu bisa jadi pegangan mu kak, karena aku tidak memiliki niat apapun jadi tolong percaya”

“walaupun saya pegang omongan mu, tapi saya akan tetap waspada karena saya tau betul bagaimana kamu”

“itu terserah pada mu kak.. intinya aku sudah membicarakan semua yang aku ingin bicarakan, jadi semuanya sudah selesai sampai disini”

“baiklah, sebenarnya saya juga mau mengakhiri setelah kamu keluar dari rumah sakit, tapi ternyata kamu duluan yang malah mengakhiri jadi apa boleh buat semua sudah berakhir Aksa" perkataan Nathan seperti sebuah penekanan yang serasa dia tidak suka dengan pernyataan Aksa , ah mungkin karena harus nya dia yang mengatakan nya malah Aksa duluan tapi apa pedulinya yang terpenting Aksa sudah lepas dari pria dihadapannya ini

“Iyah kak semoga kamu bisa bahagia setelah ini”

“aku ada satu informasi untuk mu , aku dan Jemi akan pergi ke luar negri untuk melanjutkan studi”

Aksa bingung mengapa Nathan repot-repot untuk mengatakan ini? Lagian mereka sudah tidak ada hubungan jadi apa pedulinya dia dengan Nathan mau kemana pun

“oh selamat kak semoga kamu sukses dan bisa menikahin Jemi disana” Aksa tersenyum canggung karena tidak tau harus merespon apa

Setelah pembicaraan mereka selesai Nathan meninggalkan ruangan Aksa , Aksa merasa lega karena merasa beban nya yang satu sudah dia lepaskan. Namun tiba-tiba perasaan Aksa berubah menjadi sedih bahkan terasa sangat sedih sampai dia tidak sadar air mata nya keluar dengan sendirinya.

“ah mengapa rasanya sakit didadaku” dia terus memegang dada nya karena rasanya sesak dia tidak sadar sedang menangis sesenggukan

“tolong jangan membenci ku Aksa, aku tau kamu masih hidup disini tapi tolong tidur kembali agar aku bisa mudah untuk menjalani kehidupan mu” seperti dia tau kalo Aksa sedang merasa sedih karena keputusan nya

Dia sadar Aksa masih ada didalam dirinya mungkin dia terbangun karena pembicaraan tentang dia yang mengakhiri hubungan dengan Nathan, Aksa sepertinya sangat mencintai pria itu, tapi aku tidak mau dia selalu sakit karena cinta yang tidak terbalas itu. Entah mengapa dia masih belum bisa berhenti menangis dan tangan nya reflek menyentuh perut sambil mengusapnya, kemudian Aksa makin menjadi tangisan nya karena perasaan memilukan kehilangan anak yang pernah ada dalam sini dulunya

“akhhhh” ntah mengapa Aksa merasa kepalanya sakit dan dia melihat beberapa memori ketika kejadian Aksa keguguran yang samar-samar dia melihat ada orang lain. Dilihat nya juga Aksa berteriak minta tolong untuk menyelamatkan anak dia namun tidak digubris oleh orang itu

Aksa terus menangis dengan dirinya juga ikut hanyut dengan pilu nya rasa sakit ini , dia bisa merasakan bagaimana sangat menyakitkan kehilangan anak yang sudah dia kandung. Mungkin awalnya dia bertujuan untuk bisa mendapatkan tanggungjawab namun seiring nya waktu Aksa pikir dia sudah sangat menyayangi anak itu

“aku sudah melepaskan dia dan cinta itu akan mati bersama anak kita kak” entah bisikan darimana itu seperti nya dari Aksa asli kah?

“tolong jaga tubuhku dan aku akan mempercayakan semua nya pada mu”

Bisikkan itu? Mungkin Aksa akan pergi?

“tolong jangan pergi tetap lah disini aku mengembalikan nya nanti”

“Aksa? Aksa kamu masih disini kan?” Nihil bisikan itu sudah tidak didengar oleh nya lagi

“aku minta maaf Aksa.. tolong kembalilah jika aku sudah memperbaiki hidup mu”

Dia masih terus menangis untuk mengeluarkan rasa pilu nya sampai sang nenek datang dan panik melihat keadaan cucu nya

“nenek tau ini berat, tapi jangan seperti ini aku tidak sanggup melihat mu menangis”

“maaf nek aku hanya masih merasa sedih karena kehilangan anak ku, untuk hubungan ku dengan ka Nathan aku sudah ikhlas”

Tangan sang nenek mengelus rambut Aksa sambil dia membawa Aksa ke dalam pelukannya

“baik sekarang tenangkan dirimu yah”

“Iyah nek” Aksa sudah mulai berhenti menangis walaupun dia masih sedikit sesegukan

Semua nya sudah berakhir dengan Aksa , sekarang aku lah Aksa disini dan aku harus memulai dari awal untuk kehidupan yang lebih baik.”

^h9^